Kemacetan yang selalu menjadi momok di jam
berangkat kerja dan jam sibuk. Surabaya adalah kota kedua di indonesia yang
mengalami kemacetan yang paras setelah kota megapolitan Jakarta. Efek dari
terjebak kemacetan adalah strez, emosi, saling maki dan membunyukan klakson
dengan panjang.
"Kejiwaan,
faktor kejiwaan sangat berpengaruh di dalam lingkungan masyarakat baik
lingkungan kerja maupun di lingkungan pendidikan, contoh: agen masyarakat dan
lingkungan akademik. Faktor kejiwaan akan berubah apabila di latarbelakangi
dengan rasa ketidak puasan terhadap sesuatu yang sedang dilakukan.
Seperti contoh kemacetan lalu lintas di ibukota jakarta yang semakin hari
semakin tidak jelas kepadatan nya. Adanya timbul rasa jenuh dan tingkatan stess
yang mulai memuncak apabila terjebak padat nya lalu lintas. Masyarakat mulai
resah dan gelisah karena perkembangan jalanan di ibukota selalu jalan ditempat
dan tak ada perubahan yang berarti".
tanpa
di dasari oleh kita, kita terjebak dalam kemacetan selama 2 jam dan jika kita
kalkulasikan 1 tahun kita 1 bulan menikmatiti hidup di jalan. Saya sedikit berfikir adakah hiburan di
keramaian dan lautan emosi, dan saya berfikir di jalan Achmad Yani surabaya ini
di beri sound sistem dan di putarkan lagu Kroncong. Kenapa lagu keroncong? Karena
menurutsaya alunan gitar kencrung dan uku lele. Membuat nuansa dan tenangkan
fikiran. Jadi tak ada lagi emosi suara klakson dan makian yang ada hanya alunan
keroncong dan sinden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar